Wednesday, March 19, 2014

Harta Atau Cinta ?

 Sesuai dengan judulnya , "Harta ? atau Kesetiaan ?" Aku mau nulis yang sesuai dengan judul itu (kalau ngga sesuai judul mah namanya gak nyambung LOL) .  Aku mulai ya .
Di suatu kota kecil , hiduplah seorang pria bernama Tono . Tono adalah seorang Pria remaja yang berparas biasa-biasa aja , tidak terlalu ganteng, atau tidak terlalu jelek(bilang aja pas-pasan) . Tono hidup disebuah keluarga sederhana , namun selalu mendapatkan kasih sayang oleh orang tuanya, mereka adalah keluarga yang hidup berbahagia, walaupun hidup tanpa harta yang berlimpah.
    Suatu ketika , Tono bertemu dan berkenalan dengan seorang wanita lewat jejaring sosial , atau lebih jelasnya sosial media burung-burungan(bilang aja twitter) . Nama wanita itu adalah Tuti , iya Tuti, begitulah namanya tertulis di Usernamenya. Mereka mulai sering berkomunikasi sejak saat itu, hubungan mereka pun mulai dekat , namun belum pernah berjumpa.
     Hari demi hari mereka lalui sebagai dua makhluk yang penasaran dengan wujud masing-masing , apakah ada yang bergerak dengan terbang , ataupun dengan berenang.
     Dengan penuh kegelisahan , Tono mulai mencari cara untuk menjawab rasa penasarannya itu, dan dia pun menekatkan diri untuk mengajak Tuti untuk bertemu . Dan ternyata, rumah Tuti berada di kota yang sama dengan Tono, mendengar hal itu pun , Tono sangat merasa senang (bakal bertemu orang yang selama ini hadir di mimpiku , pikirnya) . Mereka pun menyepakati untuk bertemu di sebuah Restaurant kecil di kota itu , tempat biasanya anak-anak sekolahan ataupun remaja nongkrong.
    Keesokan harinya , sebelum berangkat ke restaurant itu , untuk bertemu Tuti , sosok pujaan hatinya , Tono mempersiapkan segalanya , mulai dari apa saja yang ingin di perbincangkan , sampai rambut yang disisirnya ke atas dibalut minyak rambut agar terlihat rapi, pikirnya. Setelah mempersiapkan semuanya dengan matang , Tono pun langsung berangkat ke restaurant tempat mereka ingin bertemu itu , dengan sepeda motor bututnya. Sesampainya disana , dia melihat sebuah meja kosong tanpa penghuni , lalu dia pun duduk di bangku meja kosong itu. Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 , tepat waktu perjanjian mereka untuk datang ke restaurant itu. Namun, sosok wanita yang dia tunggu-tunggu itu belum juga datang . Menunggu dan terus menunggu. Tiba-tiba muncullah seorang wanita dari pintu masuk itu dan menyapa Tono, "Tono ya ?" . Tono pun seketika takjub melihat sosok wanita itu , sampai-sampai dia hampir lupa bernafas . Lalu, suara wanita yang ternyata adalah Tuti itu , mengejutkan Tono yang sedang tercengang. "Eh, eh iya , ini Aku Tono", dengan gugup Tono menjawab. "Maaf yaa, lama nunggunya , kendaraannya tadi mogok", kata Tuti kepada Tono. "hehe , iya , nggapapa kok, Aku juga baru nyampe(padahal udah nunggu hampir 1 jam)" .
   "Eh, kamu mau pesen apa ?" kata Tono , mencoba memecahkan suasana yang cukup tegang. "Terserah kamu aja deh, Aku ikut kamu aja" balas Tuti . Perbincangan pun mereka lakukan sambil berbagi-bagi pengalaman diselingin canda dan tawa.
    Dan , waktupun tak terasa sudah mengarah ke angka 6 Menunjukkan hari sudah mau beranjak malam. Melihat hal itu, Tono pun mencoba mengajak Tuti untuk pulang. Dengan sepeda motor bututnya itu , Tono mengantar Tuti sampai di rumahnya dengan selamat.
    Mulai saat itu , mereka pun makin sering bertemu , sampai akhirnya Tono pun mulai menaruh rasa pada Tuti . Hari demi hari Tono lalui sambil menyimpan rasa itu, karena Tono minder terhadap Tuti yang berasal dari keluarga kaya raya , sedangkan Tono hanyalah seorang remaja dari kalangan menengah.
   Tapi , rasa mindernya itu pun seketika dikalahkan oleh kekuatan cintanya terhadap Tuti . Dengan segenggam bunga mawar merah , yang dibelinya dipasar , dan segumpal percaya diri dia menghampiri Tuti bersama dengan sepeda motor bututnya itu.
   Sesampainya di rumah Tuti , Tono pun memarkirkan sepeda motornya didepan rumah megah itu , dan menemui Satpam yang menjaga rumah itu dan bertanya "Tutinya ada pak?" , lalu pak Satpam itu pun langsung menjawab , "Ada Mas, Mbak Tutinya lagi sama pacarnya didalam" , Tono pun langsung terhentak mendengar jawaban pak Satpam itu, dan berkata "Hah, Apa Bapak bercanda ? Baru kemarin saya tanya pada Tuti, dan dia bilang kalau dia nggak punya pacar" . Belum sempat Pak Satpam itu menjawab , "Tuti pun keluar dari rumah megah itu, di gandeng oleh seorang Pria berjas dan berkalung emas" . "Tuh , Mbak Tutinya. Eh , Mas Ini siapa ? " kata Satpam itu pada Tono. "Aku ini , PDKT-annya Tuti Pak", Tono membalas. "Hah PDKT-an ya? Kamu adalah salah satu dari sekian banyak orang yang telah kemakan sama omongan manisnya Mbak Tuti Mas . Mbak Tuti itu, maunya cuma sama yang kaya-kaya aja, yang punya mobil dan harta yang berlimpah, mana mungkin dia mau sama Mas yang cuma bermodalkan sepeda motor butut dan Cinta ?" , mendengar hal itu , Tono langsung membuang mawar yang dibawanya itu, dan bergegas pulang dengan penuh kekecewaan bersama sepeda motor bututnya itu.
   Hari demi hari Tono semakin merasa sedih mengingat kejadian bersama Tuti itu. Dia selalu menyendiri , dan selalu merasa bodoh. Dia juga selalu berpikiran "Aku memang bukan siapa-siapa kalau di bandingin dia, Aku gak punya harta yang berlimpah, Aku cuma punya cinta buat ngebahagiain dia".
   Sebulan setelah kejadian itu , Tono pun kebetulan lewat rumahnya Tuti tersebut. Di depan rumahnya Tuti, ada sosok yang menurutnya tak asing lagi. Iya, itu adalah SATPAM penjaga rumahnya Tuti. SATPAM itu , memanggil-manggil Tono, Tono pun berhenti dan bertanya "Ada apa memanggil Aku Pak ?" , dengan wajah sedikit gugup SATPAM itu mulai menuturkan "Mbak Tuti sekarang lagi depresi di rumah, dia gak mau bertemu siapa-siapa, seminggu yang lalu, pacarnya itu ngelakuin kekerasan sama mbak Tuti, dan sekarang dia jadinya depresi karena Traoma" . Mendengar hal itu pun Tono langsung terkejut dan berkata "Aku boleh masuk kedalam Pak ? ingin bertemu Tuti" , "Silahkan Mas, tapi beberapa hari ini mbak Tuti gak mau ketemu sama siapa-siapa, walaupun itu sama orang tuanya", Pak Satpam menambahkan, "Trimakasih pak, Aku coba dulu" . Dengan agak gugup Tono mulai memasuki kamar tempat Tuti. Saat Tono membuka pintu kamarnya , Tono melihat sesosok perempuan yang sedang duduk dipinggiran kamar memeluk-meluk bantal. Iya, benar, itu adalah Tuti, kelihatan sekali dari wajahnya dia sangat depresi. Saat Tono mulai mencoba mendekatinya, dan berkata "Tut?" , Tuti langsung memeluk Tono sambil meneteskan air mata dan berkata , "Maafin Aku Ton, Aku kemarin udah ngecewain kamu , nyia-nyiain kamu, Aku nyesal ! Mataku udah buta sama kekayaan , padahal Aku tau kalau disamping itu ada orang yang mencintai Aku" . Mendengar hal itu Tono pun seperti kaku , keringat dingin membasahi tubuhnya, dan diapun mulai meneteskan air matanya juga, dan berkata "Iya Tut, Aku udah duluan maafin kamu sebelum kamu minta maaf ke Aku" , Tono mencoba membelai-belai rambut Tuti untuk menenangkannya. "Kamu harus bisa bangkit dari keterpurukan ini, Kamu bukan Tuti yang dulu Aku kenal periang". Mendengar hal itu , Tuti memeluk Tono makin erat.
   Hari demi hari pun berlalu, Tuti yang kemarin tampak depresi dan tak ingin bertemu siapa pun, sekarang sudah beraktifitas seperti biasanya lagi  berkat Tono. Akhirnya, Tono pun mencoba untuk mengutarakan perasaannya terhadap Tuti, yang telah lama disimpannya, dan mereka pun resmi menjadi sepasang kekasih. Tono adalah pacar pertama yang di pacari Tuti bukan karena hartanya, namun karena Cintanya yang besar . Mereka pun akhirnya hidup berbahagia sebagai sepasang kekasih, dengan segumpal cinta tanpa mempersoalkan Harta.

Dari cerita di atas, Aku mau ngasih pesan buat teman-teman yang udah sempatin buat ngebaca nih cerita, kalau Tak selamanya harta itu berdiri di atas segalanya, karena masih ada cinta yang memiliki kekuatan lebih besar dari harta itu . Dan, satu pesan lagi , Cintailah orang yang benar-benar mencintaimu , sebelum mereka pergi meninggalkanmu.
Trimakasih .^^

No comments:

Post a Comment