Wednesday, March 19, 2014

Kesetiaan Dibalas Pengkhianatan

Sore itu, tepat pukul 17.30 Hujan deras tiba-tiba mengguyur kawasan sekolah ini, setelah sejak lama langit tak pernah menangis lagi sejak beberapa minggu yang lalu. Para siswa/i pun banyak yang berlari-lari di tengah hujan . Ada juga beberapa yang menggunakan payung. Ditengah hujan yang deras itulah kisah ini dimulai. Pada saat itu, aku sendiri , setelah bel tanda sekolah usai , aku menghampirinya . Iya , dia orang yang selama ini kudamba . Pada saat itu, aku berencana untuk menjadikannya pacar. Dengan perasaan sedikit gugup akupun menghampirinya dan mengutarakan perasaan yang sudah cukup lama kupendam. 

***
Saat kami bertemu tepat di depan kelasnya, aku pun awalnya mengajaknya sedikit berbincang-bincang  agar  suasana sedikit menghangat. Selanjutnya, aku pun menuju ke tujuan awalku. Dan, sepertinya, sejak awal kami mulai berbincang-bincang, sepertinya dia sudah tau apa maksudku menemuinya. Sangat terlihat saat kami berbicara , dia agak sedikit malu-malu. Singkat cerita, aku pun mengatakan padanya, “Kita kan udah cukup lama dekat. Jadi, aku maunya kita bukan hanya gini aja. Kamu mau nggak jadi temanku pagi, siang , dan malam ? Mau nggak kamu jadi pacarku ?”
Dengan malu-malu diapun menjawab singkat “Iya, aku mau kok ” diselingi dengan senyum tipis di bibirnya.
Wah, langit serasa berhenti menangis, saat dia mengutarakan kalimat yang paling ingin kudengar selama ini.

***
Sejak saat itupun , status kami berubah dari teman dekat menjadi “Pacar”. Jujur, aku merasa sangat bahagia bisa memilikinya. Mengingat penantianku yang telah cukup lama, yang akhirnya membuahkan hasil.

***

 Hari demi hari kami lalui dengan bahagia, sampai akhirnya tiba-tiba muncul di benakku untuk mencoba bertanya soal masa lalunya , soal mantan pacarnya sebelum aku. Dia pun mencoba menjelaskan kepadaku , bahwa , dia itu berpisah dengan mantan pacarnya di karenakan oleh jarak. Oleh karena itu, dia jujur bahwa dia masih sayang pada mantan pacarnya. Saat mendengar ucapannya itu, aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman. Setelah itu , dia pun berkata lagi ,”Tapi , Sekarang Aku Cuma sayang sama kamu kok “ Dia mencoba menenangkanku.
Akupun mempercayai perkataan manisnya itu.

***
Beberapa hari kemudian, hubungan kami terasa makin renggang , banyak masalah yang dating dari segala penjuru. Masing-masing dari kami pun makin hari makin sibuk dengan kesibukan masing-masing.  Sampai suatu hari kami berniat untuk bertemu, setelah sekian lama tak pernah lagi “Nge-date”. Kami pun bertemu di suatu  Rumah Makan tempat biasa kami bertemu.  Setelah Aku sampai di tempat itu, Aku pun melihatnya memakai Dress berwarna merah dengan ikatan rambut rapi . Begitu anggun rupanya saat itu, Aku pun menyapanya. Lalu Dia pun mempersilahkanku untuk duduk. Saat mulai duduk, aku melihat raut wajahnya yang seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Akupun mulai bertanya padanya, “Ada Apa?” . Awalnya dia sedikit ragu mengucapkannya. Tapi , setelah beberapa saat kudesak, akhirnya dengan menghela nafas dia mengatakan , “ Beberapa minggu ini, kita udah gak sebaik dulu lagi, gak seromantis dulu lagi, Aku sungguh rindu dengan masa-masa kita yang dulu itu”.
Dengan wajah memerah aku pun mencoba membalas kata-katanya , “Jadi ? kita harus gimana ?” .
Lalu , dia pun menjawab lagi ,“Kayaknya, kita lebih baik temenan seperti dulu lagi, mungkin semua akan lebih baik . Aku mohon, pahami maksudku yaa …”
Dengan perasaan berat hati , aku mencoba tetap tegar dan berkata, “Iya deh, Kalau itu maunya Kamu, Aku hargain”. Karena salah satu teman baikku pernah berkata padaku, “Kalau kamu memang sayang sama dia, Kamu pasti bakal rela kalau dia pergi demi kebahagiaannya”
Kemudian , dia pun menjawab “Makasih ya, kamu udah mau ngertiin aku”
Setelah perbincangan singkat itupun , Aku mengantarnya pulang kerumahnya karena langit sudah begitu gelap .

*** 
Hari berganti hari Aku masih penasaran dengan perkataanya kemarin, “Apakah benar ? Itu alasan yang membuat kami berpisah ? Se-konyol itu ?”
Keesokan paginya , salah satu teman wanitaku  tiba-tiba menghampiriku dan mengatakan bahwa, “Semalam, Aku ngelihat mantan pacarmu, lagi jalan bedua sama mantan pacarnya”.
Akupun awalnya tidak percaya pada perkataanya itu . “Apakah benar perkataan temanku ini?”
Kemudian, Sore harinya, saat aku sedang nonkrong di salah satu Rumah Makan. Tiba-tiba lewat dua orang yang wajahnya tidak asing bagiku. Dan ternyata, mereka adalah mantan pacarku, dan mantan pacarnya. Sejak saat itu pun aku mulai curiga dengan itu. Aku mulai bertanya-tanya pada teman temannya, soalnya. Dan akhirnya Aku mendapatkan Fakta yang mengejutkan, dimana mantan pacarku, ternyata sudah berpacaran kembali dengan pacarnya dua hari setelah pertemuan terakhir kami.
Lalu, dalam hati Akupun berkata , “Wah, jadi ini nih alasan perbincangan kami kemarin”.
Sejak saat itupun Aku mencoba untuk melupakan dirinya, beserta kenangan Indah kami yang singkat.
Sampai suatu hari , dia menemuiku lagi. Dan menceritakan bahwa dia sudah tak lagi bersama mantan pacarnya itu. Dan dia juga mengatakan bahwa dia menyesal telah meninggalkanku, karena dia sadar bahwa Aku jauh lebih baik dari pacarnya. Tapi, aku sudah bertekad untuk tidak ingin jatuh ke lubang yang sama lagi. Dan akupun berkata kepadanya, “Kita Temenan Aja Ya ?”

No comments:

Post a Comment